Jakarta,SuaraPemilih - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mendesak pihak terkait mengusut kekerasan terhadap jurnalis yang menjadi korban kerusuhan 21-22 Mei saat menjalankan tugasnya. Tercatat, 20 jurnalis menjadi korban ganasnya oknum diduga aparat ke polisian dan demonstran di tiga titik, Thamrin, Petamburan, dan Slipi Jaya.
"Kami mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis, baik oleh polisi maupun kelompok warga," kata ketua AJI Jakarta, lewat siaran pers diterima, Senin (27/5).
AJI memaparkan, kekerasan dialami jurnalis seperti pemukulan, penamparan, intimidasi, persekusi, ancaman, perampasan alat kerja jurnalistik, penghalangan liputan, penghapusan video dan foto hasil liputan, pelemparan batu, hingga pembakaran motor milik jurnalis.
"Mayoritas kasus kekerasan itu terjadi saat para jurnalis meliput aksi unjuk rasa di sekitar Gedung Bawaslu, di kawasan Thamrin," jelas Asnil.
Saat ini AJI Jakarta tengah mengumpulkan data dan memverifikasi kepada para jurnalis yang menjadi korban.
Berikut data sementara dalam catatan AJI Jakarta terkait kasus kekerasan terhadap jurnalis pada aksi 21-22 Mei 2019, di Jakarta:
1. Budi, kontributor CNN Indonesia TV, mengalami kekerasan fisik, perampasan alat kerja dan penghalangan liputan oleh aparat Polisi.
2. Intan, jurnalis RTV, mengalami persekusi oleh massa aksi.
3. Rahajeng, jurnalis RTV, mengalami persekusi oleh massa aksi.
4. Draen, jurnalis Gatra, mengalami kekerasan fisik dan diusir oleh polisi.
5. Felix, jurnalis Tirto, dihalangi saat liputan.
6. Dwi, jurnalis Tribun Jakarta, mengalami kekerasan tidak langsung, kepala bocor terkena lemparan batu massa aksi.
7. Ryan, mengalami kekerasan fisik, perampasan alat kerja dan penghalangan liputan oleh aparat Polisi.
8. Seorang belum diketahui identitasnya, ditengarai juga mengalami penghalangan peliputan dan perampasan paksa alat kerja oleh Polisi.
9. Ryan, alat kerjanya dirampas oleh massa aksi.
10. Fajar, jurnalis Radio MNC Trijaya, mengalami kekerasan fisik, penghapusan karya jurnalistik dan penghalangan liputan oleh aparat Polisi.
11. Fadli,mengalami kekerasan fisik dan penghalangan liputan.
12. Fahreza, mengalami perusakan alat kerja/motor oleh massa aksi.
13. Putera, jurnalis , mengalami perusakan motor oleh aparat.
14. Aji, mengalami kekerasan fisik dan diusir oleh aparat Kepolisian.
15. Setya, mengalami kekerasan fisik dan penghalangan liputan oleh aparat Polisi.
16. Ario, mengalami perusakan alat kerja/motor dibakar.
17. Yuniadhi, fotografer motornya dirusak.
18. Topan, fotografer mengalami kekerasan tidak langsung, matanya kena serpihan dari bom molotov massa aksi.
19. Niniek, mengalami persekusi online (doxing).
20. Seorang kru ABC News (Australia) mengalami intimidasi oleh massa aksi.
2. Intan, jurnalis RTV, mengalami persekusi oleh massa aksi.
3. Rahajeng, jurnalis RTV, mengalami persekusi oleh massa aksi.
4. Draen, jurnalis Gatra, mengalami kekerasan fisik dan diusir oleh polisi.
5. Felix, jurnalis Tirto, dihalangi saat liputan.
6. Dwi, jurnalis Tribun Jakarta, mengalami kekerasan tidak langsung, kepala bocor terkena lemparan batu massa aksi.
7. Ryan, mengalami kekerasan fisik, perampasan alat kerja dan penghalangan liputan oleh aparat Polisi.
8. Seorang belum diketahui identitasnya, ditengarai juga mengalami penghalangan peliputan dan perampasan paksa alat kerja oleh Polisi.
9. Ryan, alat kerjanya dirampas oleh massa aksi.
10. Fajar, jurnalis Radio MNC Trijaya, mengalami kekerasan fisik, penghapusan karya jurnalistik dan penghalangan liputan oleh aparat Polisi.
11. Fadli,mengalami kekerasan fisik dan penghalangan liputan.
12. Fahreza, mengalami perusakan alat kerja/motor oleh massa aksi.
13. Putera, jurnalis , mengalami perusakan motor oleh aparat.
14. Aji, mengalami kekerasan fisik dan diusir oleh aparat Kepolisian.
15. Setya, mengalami kekerasan fisik dan penghalangan liputan oleh aparat Polisi.
16. Ario, mengalami perusakan alat kerja/motor dibakar.
17. Yuniadhi, fotografer motornya dirusak.
18. Topan, fotografer mengalami kekerasan tidak langsung, matanya kena serpihan dari bom molotov massa aksi.
19. Niniek, mengalami persekusi online (doxing).
20. Seorang kru ABC News (Australia) mengalami intimidasi oleh massa aksi.
WWW.IPLAYBET.NINJA
IPLAYBET CUKUP 1 ID BISA BERMAIN SEMUA GAMES :
SPORTBOOK, SLOTGAMES, LIVE CASINO, POKER, TANGKAS
PROMO BONUS :
– WELCOME BONUS 100% (Langsung Diberikan)
– BONUS TOPUP 10%
– CASH BACK UP TO 15%
MINGGUAN REBATE :
– CASINO 0,8%
– SPORTSBOOK 0,5%
– SLOTGAMES 0,5%
– POKER 0,5%
Bank lokal Indonesia seperti BCA, BRI, BNI dan Mandiri. Untuk mempermudah melakukan Deposit dan withdraw
UNTUK INFO LEBIH LANJUT BISA LANGSUNG HUBUNGI KAMI ONLINE 24JAM :
LIVECHAT : www.IPLAYBET.ninja
WECHAT : IPLAYBET
LINE : IPLAYBET
PIN BB : IPLAYBET/7BF7DCC0
WA : +855975077869
» Thanks for reading AJI Desak Polri Usut Tuntas Kekerasan pada Jurnalis saat Kerusuhan 22 Mei
0 Response to "AJI Desak Polri Usut Tuntas Kekerasan pada Jurnalis saat Kerusuhan 22 Mei"
Posting Komentar