Pengguna Diminta Tak Mudah Terprovokasi Ajakan Sebar Kekerasan di Medsos

Posted by on Rabu, 19 Juni 2019

Jakarta,SuaraPemilihPengguna media sosial harus bisa bersikap cerdas menutup ruang-ruang kekerasan dan perpecahan. Perkembangan teknologi yang cepat banyak menimbulkan hal-hal positif tapi juga negatif. Untuk itu masyarakat diingatkan lebih cerdas menerima informasi dari dunia maya.
"Ini menjadi persoalan yang serius kalau seandainya ide yang ditawarkan itu adalah ide-ide tentang kekerasan, pelanggaran HAM ataupun tentang terorisme dan segala macamnya. Sementara literasi digital di masyarakat sendiri sangat pelan," ujar Pengamat Media Sosial, Rulli Nasrulla, Rabu (19/6).

Menurut Rulli, sudah banyak riset menyebutkan medsos telah dijadikan saluran untuk perekrutan atau juga digunakan untuk penanaman konsep-konsep kekerasan atas nama apapun. Untuk itu dirinya meminta agar para pengguna medsos bersikap kritis tidak mudah terprovokasi dengan ajakan kekerasan yang dapat menimbulkan perpecahan.
"Persoalannya, sudah banyak bukti yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan tidak terlalu banyak mempengaruhi literasi digital. Ternyata ada juga biarpun sudah menempuh pendidikan tinggi, bahkan pejabat dan segala macam ternyata mereka menyebarkan hoaks (berita bohong) juga," tuturnya.
"Berhenti Sejenak di sini artinya adalah ketika kita menerima sebuah informasi maka kita harus berhenti dulu untuk berpikir jernih. Jangan buru-buru ditelan, jangan buru-buru di-share dan juga jangan buru-buru diakui sebagai sebuah kebenaran ataupun sebagai sebuah kesalahan," jelas Pengurus Pusat Forum Dosen Indonesia bidang Publikasi ini.
Dia menambahkan, perlu ada upaya bersama untuk mengajak para nitizen menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan di Medsos dengan memperbanyak konten positif. Baginya apa yang dilakukan pemerintah dengan memblokir, men-take down konten negatif adalah langkah yang benar.
Menurutnya, ketika hoaks diributkan akan menjadi besar atau viral. Tetapi kalau masyarakat atau netizen itu tidak menanggapi maka pada akhirnya tidak akan laku. "Tetapi yang paling bagus adalah memproduksi konten-konten yang baik dan meng-counter konten negatif sebanyak-banyaknya," tuturnya.
Selain itu, Dia juga menyoroti pemilik platform medsos seperti Youtube, Facebookdan sebagainya untuk ikut turun tangan memonitor isi konten-konten yang bersifat provokatif. Menurutnya, ketika perusahaan pemilik platform tersebut telah masuk dan beroperasi secara komersial di sebuah negara, maka dia harus mengikuti regulasi yang ada di negara tersebut.
"Perlu adanya regulasi khusus antara perusahaan medsos dengan pihak pemerintah untuk mengatur banyak hal seperti itu. Karena ini teknologi, saya pikir dari pihak medsos sebenarnya sangat mudah, tinggal memasukkan kata kunci, maka konten-konten seperti pornografi, radikalisme, kekerasan tidak akan muncul," tandasnya. 
WWW.IPLAYBET.NINJA
IPLAYBET  CUKUP 1 ID BISA BERMAIN SEMUA GAMES :
SPORTBOOK, SLOTGAMES, LIVE CASINO, POKER, TANGKAS
   PROMO BONUS :
   – WELCOME BONUS 100% (Langsung Diberikan)
   – BONUS TOPUP 10%
   – CASH BACK UP TO 15%
   MINGGUAN REBATE :
    – CASINO 0,8%
    – SPORTSBOOK 0,5%
    – SLOTGAMES 0,5%
    – POKER 0,5%
Bank lokal Indonesia seperti BCA, BRI, BNI dan Mandiri. Untuk mempermudah melakukan Deposit dan withdraw
UNTUK INFO LEBIH LANJUT BISA LANGSUNG HUBUNGI KAMI ONLINE 24JAM :
   LIVECHAT : www.IPLAYBET.ninja
   WECHAT : IPLAYBET
   LINE : IPLAYBET
   PIN BB : IPLAYBET/7BF7DCC0
   WA : +855975077869

» Thanks for reading Pengguna Diminta Tak Mudah Terprovokasi Ajakan Sebar Kekerasan di Medsos

0 Response to "Pengguna Diminta Tak Mudah Terprovokasi Ajakan Sebar Kekerasan di Medsos"

Posting Komentar